Pastikan Kelayakan, Pemkab Mojokerto Tinjau Bangunan Ponpes Riyadlul Jannah


MOJOKERTO, 16 Oktober 2025– Sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan dan kualitas infrastruktur pendidikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) melakukan peninjauan langsung terhadap bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadlul Jannah. Kegiatan ini bertujuan memastikan kelayakan dan kekokohan struktur bangunan yang menjadi tempat belajar bagi ribuan santri.



Peninjauan ini diawali dengan sesi dialog antara tim Monev dan dewan pengasuh pesantren. Dalam sambutannya, perwakilan pengasuh, Gus H. Abdullah, Lc., menyambut baik kehadiran pemerintah. Ia menyoroti peran strategis pesantren yang telah menjadi bagian dari solusi dalam mencerdaskan bangsa, terutama mengingat kapasitas lembaga pendidikan negeri yang belum mampu menampung seluruh anak bangsa.


"Kami sangat berterima kasih atas perhatian ini. Pesantren kami didirikan hanya dengan ketawakkalan kepada Allah, tanpa anggaran resmi dari pemerintah. Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa menjadi pijakan untuk kebijakan yang lebih mendukung, terutama dalam perizinan PBG dengan menjadikan UU Pesantren sebagai landasannya," ungkap Gus H. Abdullah.



Menanggapi hal tersebut, perwakilan Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Mojokerto, Bapak Ishom, yang juga seorang alumni pesantren, menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah kolaborasi, bukan intervensi. "Kami datang untuk bekerja sama. Sebagai pemerintah, kami bertanggung jawab memastikan bahwa bangunan tempat belajar anak-anak kita aman dan layak. Ini adalah wujud dukungan kami, bukan untuk mencampuri urusan internal pesantren," jelasnya dengan lugas.



Usai sesi dialog, tim Monev langsung melakukan survei fisik secara mendetail. Mengingat arsitektur Ponpes Riyadlul Jannah yang unik dan bertingkat ke bawah, tim memulai peninjauan dari lantai tujuh dan secara perlahan menyusuri setiap sudut bangunan, termasuk ruang kelas dan asrama santri, melalui tangga yang representatif.


Hasil sementara dari tim Monev menunjukkan bahwa konstruksi bangunan secara umum dinilai cukup kokoh, layak, dan memadai. Sebagai catatan penting untuk keselamatan, tim menyarankan agar ditambahkan rambu-rambu jalur evakuasi yang jelas mengingat kompleksitas banyaknya tingkatan lantai.


Penilaian positif ini menjadi bukti nyata bahwa sang muassis, Abuya KH. Mahfudz Syaubari, dalam merancang bangunannya tidak hanya mempertimbangkan fungsi, tetapi juga memahami aturan tata ruang dan standar keselamatan. Sebuah dedikasi yang tak lekang oleh waktu, yang selalu diharapkan mendapatkan limpahan rahmat dari Allah SWT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peringatan Haul ke-10 Abuya Sayyid Abbas bin Alawi Al Maliky Al Hasani di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Pacet Mojokerto

Profil KH Mahfudz Syaubari. MA

Pembukaan Pendaftaran Santri Baru Gelombang Pertama Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Pacet Mojokerto Tahun Ajaran 2025-2026